Langkah Langkah Membuat WordPress

  1. Masuk ke web domain wordpress di http://wordpress.com/.
  2. Disudut kanan atas daftar untuk membuat web dengan cara pilih/klik Buat Situs Web.
    weros 1

    Kemudian akan tampil halaman baru. Isikan data pada kolom yang tersedia. Pada kotak blog address pilih wordpress.com Free, dan dibawahnya pilih No, thanks I’ll free address
    tidajkmkj
  1. Kemudian pilih/klik Create Blog pada bawah halaman
    buat blog
  2. Konfirmasi web dengan masuk ke Email. Mulai mengatur web.
    confirm2

24 Ha Areal Pertanian Terserang Wereng

Agam, Padek—Hama wereng cokelat menyerang lahan sawah pertanian masyarakat di Tengkong-tengkong Jorong Sungaijaring, Nagari Lubukbasung, Kecamatan Lubukbasung. Sedikitnya, 25 ha areal pertanian masyarakat diserang hama penganggu itu yang mengakibatkan akar dan kelopak padi mati.

Pantauan Padang Ekspres Senin (23/6) di bantaran sawah Surau Dadok Tengkong-tengkong, puluhan hektare sawah terancam gagal panen. Pasalnya, pada musim tanam kedua ini, lahan padi masyarakat diserang wereng. Akibatnya, para petani terancam merugi hingga puluhan juta rupiah. Serangan wereng itu menyebabkan, tanaman padi jadi berwarna cokelat. Selain itu, bulir padi menjadi hancur dan tidak berisi.

Mulia, 31, warga Tengkong-tengkong mengatakan, wereng yang menyerang lahan padinya menyebar dengan sangat cepat. Awalnya, hanya satu-dua petak sawah yang diserang. Namun, dalam waktu satu minggu hama itu menyebar ke beberapa petak sawah lain. “Serangan wereng ini menyebabkan tanaman padi tidak sehat. Warnanya menguning, lalu mati karena akarnya dan kelopaknya daun padi membusuk,” katanya.

Pada 2014, dirinya dan petani lain juga gagal panen akibat hama wereng menyerang sawah mereka. Jika hama itu tidak bisa dikendalikan, mau tak mau petani harus gagal panen. Kondisi ini jelas makin memberatkan petani yang sebentar lagi mau masuk bulan Ramadhan.

Hal senada juga diungkapkan Upik, 42. Walau berhasil menyelamatkan tanaman padinya dari serangkan hama itu, namun kualitas padinya tidak bagus. Bila dijual, harganya pun anjlok hingga 50 persen dan berasnya pun bisa dimasak agak terasa pahit. Terlebih lagi, produksi lahannya menurun drastis dari dua ton menjadi lima karung saja. “Lihat saja sendiri, kurang dari 1/8 padi saya yang bisa disabit. Sedangkan sisanya sudah hangus akibat diserang wereng,” katanya sambil memilih padinya yang bisa dipanen.

Dalam satu petak, hampir 2/3 mengering karena diserang wereng. Bahkan, beberapa petani memilih panen dini karena takut tanaman padinya mengering. Petani merugi jutaan rupiah. Kerugian itu berupa modal tanam dan pemeliharaan.

Petani sawah mengeluhkan serangan hama wereng cokelat yang menyerang tanaman mereka selama masa tanam hingga menjelang panen. Maka itu pula omzet petani menurun hingga 70 persen. Menurut Yas yang mengalami padinya hangus diserang hama wereng, nasib nahas yang dialami petani di Tengkong-tengkong tersebut terjadi setelah musim panen akan berlangsung di akhir bulai Mei dan awal Juni 2014 ini.

Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan (Dispertahornak) Agama, Afdal mengaku belum tahu informasi tersebut karena ada tugas di Padang. Dia berjanji, hari ini akan mengecek lokasi yang terserang hama wereng tersebut. “Besok akan saya turunkan tim untuk melakukan pengecekan,” tuturnya. ( Yuharnel)

24 Ha Areal Pertanian Terserang Wereng

Agam, Padek—Hama wereng cokelat menyerang lahan sawah pertanian masyarakat di Tengkong-tengkong Jorong Sungaijaring, Nagari Lubukbasung, Kecamatan Lubukbasung. Sedikitnya, 25 ha areal pertanian masyarakat diserang hama penganggu itu yang mengakibatkan akar dan kelopak padi mati.

Pantauan Padang Ekspres Senin (23/6) di bantaran sawah Surau Dadok Tengkong-tengkong, puluhan hektare sawah terancam gagal panen. Pasalnya, pada musim tanam kedua ini, lahan padi masyarakat diserang wereng. Akibatnya, para petani terancam merugi hingga puluhan juta rupiah. Serangan wereng itu menyebabkan, tanaman padi jadi berwarna cokelat. Selain itu, bulir padi menjadi hancur dan tidak berisi.

Mulia, 31, warga Tengkong-tengkong mengatakan, wereng yang menyerang lahan padinya menyebar dengan sangat cepat. Awalnya, hanya satu-dua petak sawah yang diserang. Namun, dalam waktu satu minggu hama itu menyebar ke beberapa petak sawah lain. “Serangan wereng ini menyebabkan tanaman padi tidak sehat. Warnanya menguning, lalu mati karena akarnya dan kelopaknya daun padi membusuk,” katanya.

Pada 2014, dirinya dan petani lain juga gagal panen akibat hama wereng menyerang sawah mereka. Jika hama itu tidak bisa dikendalikan, mau tak mau petani harus gagal panen. Kondisi ini jelas makin memberatkan petani yang sebentar lagi mau masuk bulan Ramadhan.

Hal senada juga diungkapkan Upik, 42. Walau berhasil menyelamatkan tanaman padinya dari serangkan hama itu, namun kualitas padinya tidak bagus. Bila dijual, harganya pun anjlok hingga 50 persen dan berasnya pun bisa dimasak agak terasa pahit. Terlebih lagi, produksi lahannya menurun drastis dari dua ton menjadi lima karung saja. “Lihat saja sendiri, kurang dari 1/8 padi saya yang bisa disabit. Sedangkan sisanya sudah hangus akibat diserang wereng,” katanya sambil memilih padinya yang bisa dipanen.

Dalam satu petak, hampir 2/3 mengering karena diserang wereng. Bahkan, beberapa petani memilih panen dini karena takut tanaman padinya mengering. Petani merugi jutaan rupiah. Kerugian itu berupa modal tanam dan pemeliharaan.

Petani sawah mengeluhkan serangan hama wereng cokelat yang menyerang tanaman mereka selama masa tanam hingga menjelang panen. Maka itu pula omzet petani menurun hingga 70 persen. Menurut Yas yang mengalami padinya hangus diserang hama wereng, nasib nahas yang dialami petani di Tengkong-tengkong tersebut terjadi setelah musim panen akan berlangsung di akhir bulai Mei dan awal Juni 2014 ini.

Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan (Dispertahornak) Agama, Afdal mengaku belum tahu informasi tersebut karena ada tugas di Padang. Dia berjanji, hari ini akan mengecek lokasi yang terserang hama wereng tersebut. “Besok akan saya turunkan tim untuk melakukan pengecekan,” tuturnya. ( Yuharnel)

Sepanjang 2013, Pembangunan Pertanian Tumbuh Menggembirakan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kinerja pembangunan pertanian secara makro pada 2013 menunjukkan pertumbuhan yang menggembirakan.

Produk Domestik Bruto (PDB) pertanian tumbuh sebesar 3,45 persen, Indeks Nilai Tukar Petani (NTP) berada pada level 104,92, neraca perdagangan pertanian surplus AS$ 17,92 miliar, dan penyerapan tenaga kerja pertanian sebanyak 38,07 juta orang.

“Surplus neraca perdagangan masih banyak di dominasi oleh ekspor komoditas perkebunan, khususnya kelapa sawit, karet, kopi, kakao, dan kelapa,” kata Menteri Pertanian RI Suswono ketika membuka pameran dan seminar Indolivestock 2014 di Jakarta, Rabu (18/6).

Dari segi pemenuhan kebutuhan pangan pokok, lanjut Mentan, sebagian besar kebutuhan pangan pokok dapat dipenuhi dari produksi dalam negeri, bahkan surplus.

Di antara produk pangan yang dapat dipenuhi dari dalam negeri adalah beras, jagung, gula pasir untuk konsumsi rumah tangga, minyak goreng, bawang merah, cabai besar serta daging dan telur unggas.

Sementara beberapa komoditas yang mengalami defisit, di antaranya adalah kedelai.

Dalam kesempatan tersebut Mentan juga menjelaskan, tahun 2015 merupakan tahun peralihan (transisi) dari RPJMN 2009-2014 ke RPJMN 2015-2019.

RI-Bulgaria Perkuat Kerja Sama bidang Wisata, Pertanian, dan Energi

[JAKARTA] Pemerintah RI dan Bulgaria sepakat untuk memperkuat kerja sama di bidang wisata, pertanian, dan energi. Penguatan kerja sama itu dikukuhkan dalam pertemuan delegasi RI dan Bulgaria dalam Sidang Komisi Bersama (SKB) Kerja Sama Ekonomi ke-5 yang digelar di Jakarta, Selasa (24/6).

Dalam siaran pers Kementerian Luar Negeri (Kemlu) yang diterima di Jakarta, Rabu (25/6) disebutkan, kedua delegasi menyepakati pentingnya penguatan kerja sama bilateral, khususnya di bidang perdagangan, pertanian, pariwisata, dan energi. Delegasi RI pada pertemuan ini dipimpin oleh Direktur Jenderal Amerika dan Eropa (Amerop) Kemlu Duta Besar Dian Triansyah Djani. Sedangkan, delegasi Bulgaria dipimpin oleh Wakil Menteri Pertanian dan Pangan Bulgaria, Byurhan Abazov.

Ketua Delegasi Indonesia menggarisbawahi, Bulgaria merupakan salah satu mitra penting Indonesia di kawasan Eropa Tengah dan Timur. Karena itu, penting untuk memperkuat dan mengoptimalkan potensi kedua negara, khususnya di bidang perdagangan, pertanian, pariwisata, dan energi.

Dian Triansyah Djani mengatakan, hubungan RI dan Bulgaria dalam 5 tahun terakhir, khususnya di bidang perdagangan, menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan, yaitu dengan tren peningkatan sebesar 14,86%. “Dengan potensi komoditas yang ada, termasuk di bidang pertanian, penting bagi kedua negara untuk mengeksplorasi diversifikasi produk perdagangan,” ujarnya.

Dikatakan, ekspor Indonesia ke Bulgaria selama ini, antara lain berupa karet, kopi, benang polyester, minyak nabati, sabun, furnitur, ikan tuna, dan ikan hias. Sedangkan, impor Indonesia dari Bulgaria, antara lain tembakau, makanan ternak, komponen elektronik, dan biji ketumbar.

Sedangkan, Ketua Delegasi Bulgaria Abazov sepakat untuk mendorong peningkatan diversifikasi produk pertanian kedua negara. Menurutnya, Bulgaria juga tertarik untuk saling mengembangkan kapasitas di bidang pertanian organik, pengembangan bibit varietas baru, peternakan, dan irigasi.

Sebagai salah satu prioritas kerja sama dalam SKB, Sekjen Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ukus Kuswara, dan Ketua Delegasi Bulgaria juga menandatangani Nota Kesepahaman Kerja Sama bidang Pariwisata RI-Bulgaria. Kesepakatan itu menandai pentingnya promosi pariwisata bersama untuk meningkatkan jumlah wisatawan dari masing-masing negara.

Diharapkan, kerja sama tersebut akan semakin mendorong meningkatnya people-to-people contact. Selama 2012, ada 3.119 turis dari Bulgaria yang mengunjungi Indonesia dan diharapkan akan terus meningkat pada tahun-tahun mendatang.

Seusai pertemuan juga diselenggarakan Forum Bisnis yang memungkinkan pengusaha Bulgaria dan Indonesia untuk bertemu dan saling menjajaki kerja sama. Diharapkan, para pelaku bisnis kedua negara dapat berperan dalam peningkatan kerja sama ekonomi, perdagangan, dan investasi. [O-1/N-6]

Petugas Gelar Operasi Simpatik Pertanian

MERAK (Pos Kota) – Dalam rangka bulan bakti karantina, petugas Balai Karantina Pertanian (BKP) Kota Cilegon, Kamis (26/6) petang, menggelar Operasi Simpatik Karantina 2014. Operasi Simpatik Karantina bertujuan untuk meningkatkan kepatuhan dan kesadaran masyarakat, khususnya pengguna jalan angkutan barang terhadap persyaratan perkarantinaan.

“Dengan adanya operasi simpatik karantina, kita berharap masyarakat semakin mengerti akan pentingnya karantina pertanian,” ungkap Bambang Haryanto, Kepala Balai Karantina Pertanian Kota Cilegon.

Dikatakan Bambang, seiring dengan meningkatnya lalulintas hewan dan tumbuhan antar daerah, semakin membuat peluang bagi kemungkinan masuk dan menyebarnya hama dan penyakit hewan. “Untuk mencegah kemungkinan itu, BKP bersama instansi terkait melakukan optimalisasi pengawasan terhadap barang bawaan penumpang yang membawa media hama penyakit hewan karantina (HPKH) dan organisme pangganggu tumbuhan karantina (OPTK) secara optimal,” jelas Bambang.

Selain melakukan sosialisasi HPKH dan OPTK, petugas juga melakukan pengawasan terhadap kendaraan-kendaraan angkutan barang. Pemeriksaan kendaraan dilakukan untuk mencegah aksi penyelundupan daging celeng ke sejumlah kota di Pulau Jawa. “Mendekati puasa dan Lebaran, diperkirakan pengiriman daging babi meningkat. Untuk mencegah penyelundupan, kita juga melakukan pemeriksaan,” ujar Budi Suherman, petugas Bagian Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan.

Pantuan Pos Kota, dalam Operasi Simpatik Karantina, petugas BKP dibantu personil Polsek Pulo Merak dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). Truk-truk angkutan barang dari Pelabuhan Merak yang melintas di jalur arteri Cikuasa diperiksa. Selain memeriksa isi muatan, petugas juga memeriksa dokumen barang bawaan. (haryono/yo)

PURBALINGGA, suaramerdeka.com – Salah satu permasalahan sektor pertanian adalah terbatasnya sarana pertanian, seperti mahalnya harga alat dan mesin pertanian. “Selain itu terbatasnya tenaga kerja, jumlah traktor dan rice transplanter yang belum mencukupi juga menghambat peningkatan jumlah produksi,” kata Kepala Dintanbunhut Zainal Abidin. Untuk itu sebagai upaya mendukung program peningkatan produksi beras nasional di Purbalingga, ketersediaan prasarana tersebut harus terus diupayakan untuk ditingkatkan jumlahnya. Menurut Zainal, di Purbalingga pada tahun 2013 realisasi produksi padi luas panennya mencapai 38.934 hektare, sedangkan produktivitasnya 57,33 kuintal per hektare. “Produksi tahun 2013 mencapai 223.225 ton gabah kering giling (GKG). Sampai Mei 2014, realisasi luas panen padi adalah 17.270 hektar,” tuturnya. Sementara produktivitasnya mencapai 52,22 kwintal per hektare, serta produksinya sebanyak 224.678 ton GKG. “Jumlah sarana pertanian berupa traktor roda dua sebanyak 774 unit, dengan kebutuhan sebanyak 2.177 unit. Sehingga masih kekurangan 1.419 unit,” jelasnya. Sedangkan, untuk rice transplanter jumlahnya hanya dua unit, dengan kebutuhan 829 unit, sehingga masih kekurangan 827 unit.

 DENPASAR, KOMPAS.com – Pengamat pertanian dari Universitas Udayana (Unud) Denpasar Prof I Wayan Windia melihat pesatnya perkembangan sektor pariwisata di Bali telah mengorbankan sektor pertanian.

“Padahal pertanian berkaitan erat dengan ekonomi Bali karena jika kebudayaan Bali hancur maka semua sektor ekonomi di Pulau Dewata akan hancur,” kata Ketua Pusat Penelitian Subak Unud di Denpasar, Sabtu (28/6/2014).

Menurut Windia, hal itu bisa terjadi karena semua sektor ekonomi di Pulau Dewata dilandasi oleh kebudayaan masyarakat setempat, khususnya pengembangan sektor pariwisata yang kini menjadi tumpuan harapan sebagian besar masyarakat setempat.

Padahal hasil penelitian Sceto bahwa Bali hanya siap menampung 24 ribu kamar hotel bertaraf internasional, namun kenyataannya sekarang ada sekitar 4.000 hotel berkapasitas 90 ribu kamar atau hampir empat kali lipat.

Windia menjelaskan, meskipun pemerintah sejak lama mewacanakan penghentian pembangunan (moratorium) hotel, hal itu tidak pernah terealisasi.

KOMPAS.COM/NI LUH MADE PERTIWI F Seorang pemandu wisata membawa turis berkeliling Ubud, Gianyar, Bali.

Hal itu terjadi karena daerah-daerah di Bali masih membutuhkan pendapatan asli daerah. “Semua itu menyebabkan runtuhnya kebudayaan Bali, padahal merupakan landasan bagi semua sektor kehidupan di Bali,” ujarnya.

Windia mengutip pendapat ahli antropologi bahwa kelemahan pembangunan di Indonesia, termasuk Bali adalah proses pembangunan terlalu bersifat melihat kepentingan jangka pendek.

Hal itu bisa terjadi, karena sekarang biaya politik yang sangat mahal, sistem politik yang ditandai dengan banyaknya politik uang dan pandangan elite yang hanya menyukai ekonomi, pertumbuhan, dan teknologi.

Mereka kurang tertarik terhadap aspek sosial, pemerataan, dan kebudayaan. Fenomena seperti ini akan terus terjadi, kalau sistem politik Indonesia tidak direformasi.

Keterbatasan Sarana Hambat Produktivitas Pertanian

PURBALINGGA, suaramerdeka.com – Salah satu permasalahan sektor pertanian adalah terbatasnya sarana pertanian, seperti mahalnya harga alat dan mesin pertanian.

“Selain itu terbatasnya tenaga kerja, jumlah traktor dan rice transplanter yang belum mencukupi juga menghambat peningkatan jumlah produksi,” kata Kepala Dintanbunhut Zainal Abidin.

Untuk itu sebagai upaya mendukung program peningkatan produksi beras nasional di Purbalingga, ketersediaan prasarana tersebut harus terus diupayakan untuk ditingkatkan jumlahnya.
 
Menurut Zainal, di Purbalingga pada tahun 2013 realisasi produksi padi luas panennya mencapai 38.934 hektare, sedangkan produktivitasnya 57,33 kuintal per hektare. “Produksi tahun 2013 mencapai 223.225 ton gabah kering giling (GKG). Sampai Mei 2014, realisasi luas panen padi adalah 17.270 hektar,” tuturnya.

Sementara produktivitasnya mencapai 52,22 kwintal per hektare, serta produksinya sebanyak 224.678 ton GKG. “Jumlah sarana pertanian berupa traktor roda dua sebanyak 774 unit, dengan kebutuhan sebanyak 2.177 unit. Sehingga masih kekurangan 1.419 unit,” jelasnya.

Sedangkan, untuk rice transplanter jumlahnya hanya dua unit, dengan kebutuhan 829 unit, sehingga masih kekurangan 827 unit.

FP UMP, Tuan Rumah Muswil III ISMPI

Musyawarah Wilayah III ke IX (Muswil III ke IX) Ikatan Senat Mahasiswa Pertanian (ISMPI) tahun ini bertempat di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto (FP UMP). Sebagai tuan rumah, FP UMP patut berbangga karena telah di percaya ISMPI wilayah III Jawa Tengah (Jateng) dan DIY untuk menyelenggarakan event tahunan ini. Musyawarah dibuka pada Jumat (6/12) dan berakhir Minggu (8/12).ISMPI merupakan wadah kordinasi bagi senat serta badan eksekutif mahasiswa (BEM) se Insonesia. Pada musyawarah ISMPI wilayah III tahun ini diikuti Senat serta BEM dari 7 universitas se Jateng-DIY. Ketujuh universitas itu terdiri dari UMP sekaligus tuan rumah, Institut Pertanian (Instiper) Yogyakarta, Politeknik Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP) Yogyakarta, Universitas Sarjana Wiyata Taman Siswa (UST), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Universitas PGRI Yogyakarta, dan Universitas Jendral Soedirman (Unsoed).

Sari Mulyaningsih, anggota BEM Fakultas Pertanian UMP mengatakan, muswil kali ini mengagendakan demisioner kordinator wilayah (korwil), pemilihan korwil yang baru serta sidang pleno untuk menentukan program kerja kedepan. “Di Akhir kegiatan, semua peserta muswil III ke IX ISMPI akan melakukan aksi penanaman 300 pohon,” kata Sari. Penanaman pohon dilakukan di Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, lanjutnya. 

FP UMP : Es krim ubi Gratis di Hari Pangan Sedunia

Hari pangan sedunia yang jatuh pada Rabu (16/10) diperingati dengan membagikan es krim gratis oleh mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto (FP UMP). Di hari pangan sedunia ini, mahasiswa FP UMP mengorasikan pentingnya makanan pengganti beras. Bertempat di bundaran samping kantor pusat UMP, mahasiswa membagikan es krim yang terbuat dari ubi kepada setiap orang yang lewat

Koordinator lapangan, Anton Margono mengatakan, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kemah bakti nasional yang dihadiri oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari Fakultas Pertanian se Indonesia.“Dalam kegiatan itu ada rekomendasi untuk setiap BEM di masing-masing daerah untuk melakukan aksi bagi-bagi berbagai makanan pengganti nasi gratis,” jelas AntAnton menambahkan, ubi merupakan salah satu makanan penghasil karbohidrat yang sama besarnya seperti beras. Eskrim ubi dipilih karena memang itu merupakan salah satu produk yang sedang dikembang FP UMP dalam bidang kewirausahaan, lanjut Anton. “Jadi dalam kegiatan ini kita sebagai mahasiswa ikut berpartisipasi untuk merubah pola pikir masyarakat untuk tidak hanya bergantung pada beras sebagai makanan pokok,” kata Anton. Masih ada banyak bahan makanan yang dapat mengasilkan karbohidrat sesuai kebutuhan tubuh selain beras, lanjutnya. (Ald